Komisi VIII DPR Bahas Skenario Haji 1434 H
Banyak perubahan dalam skenario pelaksanaan ibadah haji tahun ini (1413 H/2013 M). Komisi VIII meminta penjelasan rinci dari mulai soal pemondokan, catering, transportasi, hingga soal pemotongan kuota haji tahun ini.
Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII yang dipimpin Wakil Ketuanya Ledia Hanifah Amaliah (F-PKS) dan didampingi Wakil Ketua Komisi VIII lainnya Gondo Raditio Gambiro (F-PD), menggelar RDP dengan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU), Kementerian Agama Anggito Abimayu, Kamis (22/8).
“Ada beberapa hal yang perlu kita bahas dalam RDP, yaitu skenario dan persiapan akhir yang telah dilakukan pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1314 Hijriah/2013 masehi, baik di dalam negeri maupun di wilayah perhajian,” kata Ledia saat memimpin rapat.
Isu kesehatan kontemporer juga mengemuka dalam rapat tersebut. Saat ini ada perbincangan soal penyebaran virus corona. Untuk itu, screening kesehatan dari Kementerian Kesehatan perlu segera dilakukan. Komisi VIII tentu berharap agar pelayanan haji tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, Dirjen PHU Anggito Abimayu, menjelaskan, akibat pemotongan kuota haji oleh pemerintah Arab Saudi, maka jamaah haji regular yang semula 194.000 kini menjadi 155.200 jamaah. Haji khusus semula berjumlah 17.000 menjadi 13.600. jumlah kloternya juga berubah. Bila sebelumnya 484 kloter kini tinggal 385 kloter. Sementara maktabnya berubah dari 72 menjadi 48.
Kebijakan pemotongan kuota ini juga berdampak pada tertundanya hampir 25 ribu jamaah yang telah lunas. Program percepatan lansia 83 tahun untuk mendapatkan prioritas ibadah haji tertunda. Dampak paling dirasakan dari pengurangan kuota ini adalah waktu tunggu jadi semakin lama. Da kerugian pemerintah Indonesia dalam penyelenggaran ibadah haji tahun ini sebesar Rp 817 miliar.
Pada bagian lain, Anggito menjelaskan, peningkatan kualitas petugas dan pembimbing haji menjadi fokus kebijakan ibadah haji tahun ini. Meskipus terjadi pemotongan kuota haji hingga 20%, kewaspadaan kesehatan dan pelayanan haji terus ditingkatkan. “Persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1413 H sudah mencapai 80%. Yang krusial adalah lambatnya proses amandemen kontrak pemondokan di Makkah,” kata Anggito (mh) foto:ry/parle